Sebuah peninggalan yang "sengaja" ditinggalkan
Oleh: Maulana Malik Fikri
Saat pertama tiba di tempat wisata Prambanan |
Bagi
orang Jawa, tentu istilah Prambanan bukanlah hal asing bagi mereka, terutama
bagi masyarakat di Jawa Tengah. Nah, berhubung teman-teman saya banyak yang
berasal dari daerah Sumatra Selatan (Palembang dan sekitarnya), tempat ini
memang sangat menarik perhatian mereka. Sebelum menuju candi-candi Prambanan,
kami sempat berfoto di bagian depan, tempat pengesahan Candi Prambanan sebagai
objek wisata nasional.
Pemandangan Candi Prambanan |
Dapat juga dijadikan lokasi pre-wed yang menarik, wkwk.. |
Saat
pertama kali memasuki area Candi Prambanan, kami disuguhi pemandangan yang
memang sangat luar biasa. Dari kejauhan pun dapat terlihat betapa tinggi dan besarnya
candi-candi di Prambanan, kesannya seperti melihat skyscraper versi Indonesia.
Disebutkan bahwa candi-candi ini mencapai ketinggian hingga 40 m. Candi
tersebut penuh dengan relief, sama seperti yang ada pada Borobudur. Relief yang
terdapat di candi ini sangat terlihat, dan candi-candi ini dihiasi dengan
berbagai ukiran. Di beberapa candi besar, terdapat sebuah patung dewa, namun
beberapa lokasi telah ditutup untuk keamanan. Candi Prambanan ini juga memiliki
legenda tentang pembuatannya, yang mungkin erat kaitannya dengan sejarah tempat
ini, terutama kisah Rara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Lokasinya yang penuh
dengan pohon-pohon dan semak hijau juga sangat mendukung keindahan tempat ini.
Pasukan SA Palembang di Prambanan |
"Living Hieroglyphs", di Candi Prambanan |
Sedikit
masalah yang harus ditangani adalah pengelolaan sampah di tempat ini, karena
banyak sekali orang yang membuang sampah sembarangan. Sangat disayangkan jika
tempat seindah ini tercemar oleh sampah-sampah yang merajalela, meskipun itu
plastik permen sekalipun. Kesadaran akan kebersihan harus ditingkatkan lagi
kepada masyarakat. Jika perlu, kawasan ini lebih baik membuat peraturan tentang
penanggulangan sampah, serta membuat lebih banyak tempat sampah bagi para
pengunjung. Selain itu, tempat ini sangat panas saat musim kemarau. Bayangkan
saja, disana jarang ada tempat berteduh. Sebenarnya tempat ini dapat lebih
berkembang seandainya disediakan tempat untuk duduk dan berteduh di sekitar
area candi. Akan tetapi, meskipun ada beberapa kekurangan dalam kawasan wisata
tersebut, pengunjung akan tetap puas dengan pemandangan spektakuler candi-candi
Prambanan ini.
Ready for the next trip? |
Begitulah
kisah perjalanan kami, selama liburan sebelum menjadi mahasiswa baru di
universitas masing-masing. This is just the beginning, so keep on track
guys! See you in my next thread :)
0 comments:
Post a Comment