2. Manusia Pilihan
“Sungguh,
Allah memilih Adam dan Nuh dan keluarga dari Ibrahim dan keluarga dari I’mran
melebihi dunia –
Keturunan,
sebagian dari mereka dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar dan Maha
Mengetahui.”
(Q.S Al I’mron ayat 33-34)
(Q.S Al I’mron ayat 33-34)
Ayat diatas menjadi
pengokohan bahwa Adam termasuk dari manusia yang dipilih Allah. Dalam Qur’an
sendiri, terdapat beberapa ayat yang menyatakan bahwa Allah memilih untuk
diri-Nya hamba-hamba-Nya. Maka beruntunglah orang-orang yang dipilih oleh Allah
karena masih diberikan iman (kepercayaan) untuk beribadah maupun bertaubat.
Ayat ini juga memberi informasi bahwa sebagian manusia berasal dari keturunan
Adam.
2.
3. Isa dan Adam
“Sungguh,
perumpamaan dari Isa untuk Allah adalah seperti dari Adam. Ia menciptakan Adam
dari debu; kemudian Dia mengatakan kepadanya “Jadilah,” dan jadilah dia.”
(Q.S Al-I’mran ayat 59)
(Q.S Al-I’mran ayat 59)
Ayat diatas memiliki
makna yang sangat penting bagi kita untuk memahami penciptaan manusia. Jika
perumpamaan penciptaan Isa adalah seperti penciptaan Adam, maka bisa
diasumsikan bahwa Adam dan Isa memiliki proses penciptaan yang sama. Mengenai proses
penciptaan Isa, beliau dilahirkan tanpa Ayah (tanpa adanya hubungan seks/intim)
oleh Maryam. Jika kita mengambil asumsi yang sama, maka Adam pun dilahirkan
tanpa Ayah (tanpa adanya hubungan seks/intim) seperti Isa. Proses kelahiran tanpa Ayah dalam manusia telah terbukti dalam sains
yang dikenal sebagai Parthenogenesis.
Sedangkan yang dimaksud
penciptaan Adam dari debu, kemungkinan merujuk pada nilai ukuran. Anda bisa
melihat contohnya dalam istilah sedimentologi, dimana terdapat banyak variasi
ukuran butiran. Maka debu yang dimaksud disini sangat mungkin merujuk pada
ukuran sel sperma/ovum, yang kemudian terfertilisasi.
Namun kita mengetahui
bahwa Adam diciptakan dari tanah liat. Asumsi dari hal ini adalah, adanya dua
proses penciptaan Adam; yang pertama di langit dan kedua di bumi. Saat di
langit, Adam diberikan bentuk dari tanah liat, kemudian ditiupkan ruh Allah
kepadanya, maka hiduplah dia. Sedangkan saat di bumi, Adam terlahir tanpa Ayah
dari fertilisasi sel sperma dan ovum dalam rahim suatu makhluk (yang secara
logika seharusnya memiliki kandungan DNA paling dekat dengan manusia).
Lalu bagaimana Adam
turun dari Surga ke bumi? Jika kita simak baik-baik, yang tidak berubah dari
saat Adam berada di Surga dan Bumi, adalah jiwa/ruh dari Adam itu sendiri. Maka
sangat mungkin.. bahwa sejatinya, sebelum diturunkan ke Bumi, Adam dicabut
ruh/jiwanya (meninggal) di Surga. Kemudian Allah menciptakan tubuh Adam di Bumi
dalam sebuah makhluk tanpa Ayah dan ditiupkannya ruh/jiwa Adam kedalamnya.
Menurut saya, ini adalah penjelasan paling logis bagaimana manusia diturunkan
ke Bumi dari Surga.
Catatan:
Berikut
akan saya berikan contoh mengenai nilai ukuran butir, berdasarkan skala
Wentworth:
Tabel
1. Skala Wentworth dengan modifikasi
(Wentworth, Chester K.,1922)
Sementara mengenai
proses parthenogenesis, dijelaskan sebagai berikut:
Beberapa orang memiliki
tisu ovarian dan testikular dalam diri mereka, antara dalam gonad
yang sama atau berlawanan. Orang-orang ini bisa disebut sebagai hermaprodit
asli (True Hermaprodites). Ovotestis
adalah sebuah struktur bipolar yang menunjukkan tisu ovarian di bagian atas dan
tisu testikular di bagian bawah dan ini bisa ditemukan pada sebuah posisi
ovarian atau dalam posisi yang lebih caudal. Sebuah fallopian tube dan vas deferens tidak pernah ditemukan
bersamaan dengan atau bersebelahan dengan sebuah ovotestis. Tes protein SRY
dilakukan dalam kedua porsi ovotestis dari testikular dan ovarian yang
menunjukkan bahwa protein SRY (TDF) tidak menghalangi pertumbuhan ovari. Sementara
kamar ovarian dari sebuah ovotestis menunjukkan bukti adanya ovulasi saat
pubertas dalam sekitar 50% kasus, spermatogenesis tidak pernah terlihat dalam
porsi testikular dari sebuah ovotestis. Spermatogenesis hanya terlihat pada
testis tunggal/tersendiri yang ditemukan dalam hermaprodit asli. Sekitar 10%
dari hermaprodit asli diturunkan/berasal lebih dari satu zigot dan adalah chimeras
(chi 46,XX/46XY). Dalam chimerisme, dua oosit difertilisasi oleh dua
spermatozoa, kemudian terjadilah fusi kedua embrio tersebut. Maka, chimerisme
terjadi akibat dari fusi dua zigot berbeda dalam satu embrio. Spektrum
fenotipik dari 46,XX/46,XY subjek chimeric sangat bervariasi, mereka bisa
normal (laki-laki atau perempuan) atau ambigu. Banyak kasus telah dilaporkan
dalam literatur dan keturunan (anak-anak) telah diamati dalam beberapa pria dan
wanita (Irmak, M.Kemal, 2010).
0 comments:
Post a Comment