Disable Copying

Friday, October 25, 2019

Kisah Nabi Adam berdasarkan Al-Qur’an 1


Theory of Evolution of Man
Sumber Gambar dari Google
Kisah Nabi Adam adalah kisah yang paling umum kita jumpai dalam tiap agama. Adam disebut sebagai manusia pertama yang berada di bumi, memberikan keturunan yang meliputi berbagai suku dan bangsa. Masih terdapat berbagai perdebatan mengenai kebenaran kisah Nabi Adam, juga terdapat beberapa versi berbeda dari sebagian kitab samawi. Apa kebenaran kisah ini? Apa kisah ini sesuai dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki saat ini? Untuk itu, saya akan menelaah ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan Nabi Adam.

1.      Awal Mula Manusia di Surga
“Dan ketika Tuhanmu mengatakan kepada para malaikat “Sungguh, Aku akan membuat di bumi seorang khalifah.” Mereka berkata “Apakah Engkau akan menaruh didalamnya sesuatu yang membuat kehancuran didalamnya dan menumpahkan darah, sementara kami memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Allah mengatakan “Sungguh, Aku mengetahui hal yang kamu tidak ketahui.”

Dan Dia mengajarkan Adam nama-nama semuanya. Kemudian Dia menunjukkannya kepada para malaikat dan mengatakan “Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama ini, jika kamu berkata jujur (benar).”

Mereka mengatakan “Pujian kepada-Mu; kami tidak memiliki pengetahuan kecuali dari apa yang telah Engkau ajarkan pada kami. Sungguh, Engkaulah yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
Dia mengatakan “Wahai Adam, beritahukan kepada mereka nama-nama ini.” Dan ketika ia telah memberitahukan nama-nama itu, Dia mengatakan “Bukankah sudah aku katakan kepadamu bahwa Aku mengetahui yang ghaib (tidak terlihat) dari langit dan bumi? Dan Aku mengetahui apa yang telah kamu perlihatkan dan yang telah kamu sembunyikan?”

Dan ketika Kami mengatakan kepada para malaikat “Bersujudlah kepada Adam”; maka mereka bersujud, kecuali Iblis. Dia menolak dan sombong dan menjadi yang tidak percaya.

Dan Kami mengatakan “Wahai Adam, tinggallah, kamu dan istrimu, di Surga dan makan darinya dalam berlimpah dari manapun yang kamu inginkan. Tetapi jangan mendekati pohon ini atau kamu akan termasuk ke dalam yang berbuat salah.”

Tetapi Syaitan membuat mereka keluar darinya dan mengeluarkan mereka dari apa mereka dahulu. Dan Kami mengatakan “Turunlah, sebagai musuh satu sama lain, dan kamu akan memiliki di dalam bumi sebuah tempat tinggal dan persediaan untuk suatu waktu.”

Kemudian Adam menerima dari Tuhannya kata-kata, dan Dia menerima taubatnya. Sungguh,  Dia adalah yang Maha Menerima Taubat, yang Maha Pengampun.

Kami mengatakan “Turunlah darinya, kalian semuanya. Dan ketika petunjuk datang kepadamu dari-Ku, siapapun yang mengikuti petunjuk-Ku – tidak akan ada rasa takut atas mereka, ataupun mereka akan bersedih.   

Dan mereka yang tidak percaya dan menolak tanda-tanda Kami – merekalah yang akan menjadi teman-teman dari Api; mereka akan tinggal didalamnya selama-lamanya.”
(Q.S Al-Baqarah ayat 30-39)

Ayat-ayat diatas memberikan cerita yang cukup panjang, namun untuk mempermudah memahaminya, saya akan membaginya menjadi beberapa bagian:

1. Saat Allah menyatakan kepada para malaikat bahwa Dia ingin menjadikan manusia sebagai “khalifah” di bumi, para malaikat mempertanyakan keputusan ini dengan bertanya “Apakah Engkau akan menjadikan di bumi itu sesuatu yang membuat kehancuran dan pertumpahan darah?” Disaat bersamaan, mereka membandingkan manusia dengan diri mereka sendiri dengan mengatakan “Sementara Kami memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Pesan tersirat yang terkandung dalam ayat ini adalah bahwa malaikat merasa diri mereka lebih baik untuk menjadi Khalifah di bumi daripada manusia. Selain itu, malaikat sudah mengetahui sikap, perbuatan, dan watak manusia, sehingga sangat mungkin.. jika sebelumnya Allah telah menciptakan manusia sebelum Adam. Dan dari percakapan ini, kita bisa tahu bahwa malaikat adalah makhluk yang dapat berpikir, dapat menyatakan pendapat dan memiliki kebebasan, sama seperti kita dan makhluk lainnya.

2. Setelah para malaikat menyampaikan pertanyaan mereka, Allah mengatakan “Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Kemudian Allah mengajarkan nama-nama kepada Adam dan menguji para malaikat dengan bertanya “Katakanlah padaku nama-nama ini, jika kamu berbicara benar (jujur).” Namun tidak ada malaikat yang mengetahui nama-nama itu, maka Allah memerintahkan kepada Adam untuk memberitahu mereka nama-nama itu. Kejadian ini untuk membuktikan kepada para malaikat bahwa ada hal-hal yang tidak mereka ketahui, namun diketahui oleh manusia. Sedangkan untuk nama-nama yang telah dipelajari oleh Adam dari Allah, ada dua kemungkinan; yang pertama ialah nama-nama tersebut sebelumnya telah ada di alam semesta, namun para malaikat belum diajarkan mengenainya. Yang kedua adalah bahwa nama-nama tersebut adalah hal-hal baru yang ada di alam semesta. Dalam hal ini, kemungkinan kedua memiliki kemungkinan lebih besar. Hal ini karena perbedaan mendasar antara manusia dengan makhluk lainnya adalah manusia memiliki kemampuan untuk “menciptakan” (invent) hal-hal baru. Bukti utamanya adalah perkembangan teknologi saat ini; yang mungkin tidak bisa dibayangkan pembuatannya 300 tahun sebelumnya.

3. Setelah itu Allah mengatakan “Bukankah Aku sudah katakan padamu bahwa Aku mengetahui yang ghaib dari langit dan bumi? Dan Aku mengetahui yang kamu perlihatkan dan kamu sembunyikan? Pertanyaan ini diberikan karena Allah mengetahui apa yang disembunyikan oleh “sebagian malaikat”. Hal ini kemudian terbuktikan dengan ujian berikutnya, dimana Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Dan semua malaikat bersujud, kecuali Iblis. Dia menolak dan sombong dan menjadi yang tidak percaya. Dari cerita ini, kita mengetahui bahwa sebenarnya Iblis berasal dari golongan malaikat. Dan sikap Iblis yang menolak dan sombong mengukuhkan pendapat sebelumnya bahwa malaikat memiliki kebebasan berpikir dan membuat keputusan dan juga, malaikat memiliki sifat mereka sendiri, sama seperti manusia. Terakhir, yang paling menarik adalah bagaimana Iblis termasuk dari mereka yang tidak percaya; dalam hal ini mungkin Iblis tidak percaya bahwa manusia adalah makhluk yang setara dengan mereka (malaikat).

4. Kemudian Adam dan istrinya dipersilakan untuk tinggal di Surga. Mereka diberikan kebebasan untuk memakan darimanapun yang mereka inginkan, kecuali dari satu pohon. Tetapi Syaitan membuat mereka keluar dari Surga dan mengeluarkan mereka dari keadaan mereka dahulu. Kisah ini memiliki bagian menarik, dimana Allah memberikan kebebasan yang luas namun hanya memberikan satu peraturan/larangan, namun manusia telah melanggar larangan tersebut. Ini membuktikan bahwa walaupun hanya ada satu peraturan/larangan, manusia pasti akan melanggarnya. Walaupun kita beralasan bahwa ia adalah salah syaitan namun syaitan hanya menggoda dan yang melakukan perbuatan tersebut adalah manusia, maka alasan tersebut tidak bisa diterima. Hal menarik yang kedua adalah bagaimana Syaitan bisa masuk ke dalam Surga untuk menggoda Adam dan istrinya. Siapakah Syaitan itu? Mungkin akan kita ketahui dalam ayat-ayat berikutnya.

5. Setelah Adam dan istrinya dikeluarkan dari Surga, mereka diperintahkan untuk turun darinya dan pergi ke Bumi. Yang menarik adalah pembukaan dari perintah ini: “Turunlah, sebagai musuh satu sama lain”, yang mengisyaratkan bahwa manusia pasti akan saling bermusuhan. Kemudian adalah jaminan bagi manusia bahwa di bumi mereka akan diberi tempat tinggal dan persediaan untuk suatu waktu.

6. Sebelum turun ke bumi, Adam menerima kata-kata dari Tuhannya dan Allah menerima taubatnya. Disini jelas bahwa Adam diajarkan  kata-kata untuk bertaubat yang kemudian diterima oleh Allah.

7. Hal terakhir sebelum turun ke Bumi, ialah pesan yang berisi peraturan, bahwa Allah akan menurunkan petunjuk kepada manusia dan siapapun yang mengikuti petunjuk tersebut tidak akan merasa takut atau sedih sedangkan yang tidak percaya dan menolak tanda-tanda Allah akan menjadi teman dari Api dan tinggal didalamnya selama-lamanya. Disini mungkin kita akan menanyakan petunjuk apa yang Allah beri atau bagaimana melihat tanda-tanda Allah. Mulai dari sini juga kita mengetahui mengenai adanya Surga dan Neraka dan ketentuan untuk memasuki salah satunya adalah untuk percaya atau tidak percaya terhadap petunjuk dan tanda-tanda yang Allah beri. Maka dari itu, semua ini tergantung dari pilihan manusia masing-masing.

8. Dari cerita diatas, kita dapat mengerti kejadian dari penciptaan Adam hingga ia turun ke bumi. Saya sendiri banyak memiliki pertanyaan mengenai kisah ini. Misalnya, jika memang manusia ingin dijadikan khalifah di bumi, mengapa ia diciptakan di langit dan dibiarkan tinggal di Surga terlebih dahulu? Seandainya Iblis tidak bersikap sombong dan tidak melawan perintah Tuhan, apakah alur ceritanya masih akan sama? Jika setiap makhluk memiliki kebebasan berpikir dan membuat keputusan, maka bagaimana Tuhan dapat mengetahui semua itu dan memprediksi semua alur yang mungkin terjadi? Bagaimana manusia diturunkan ke bumi dari Surga? Ada pertanyaan yang mungkin kita bisa temukan jawabannya dan ada juga pertanyaan yang mungkin saat ini belum bisa kita temukan jawabannya kecuali dengan bertanya langsung pada Tuhan. Namun yang jelas, kisah ini menjadi pelajaran bagi kita, sebagai masa awal manusia hidup di bumi.


0 comments: