“A
Guide Towards Spiritual Life”
Oleh: Maulana Malik Fikri
Sumber Gambar: Koleksi Pribadi |
Serat Wedhatama adalah sebuah kitab kecil, yang berisi
sajak-sajak seperti puisi, gaya penulisannya mirip dengan kitab Jayabaya,
dibuat oleh Sultan Mangkunegaran IV. Dan seperti kitab Jayabaya, Serat
Wedhatama juga mengandung nasihat-nasihat bagi orang-orang yang membacanya. Namun
bedanya, kali ini bukan sekedar nasihat yang diberikan, namun juga cara untuk
melihat tiga dunia. Jika ditilik dari sejarah, dapat kita lihat bahwa pada masa
Sultan Mangkunegaran IV inilah masa kejayaan Kerajaan Mangkunegaran memuncak
dari segi ekonomi, sosial dan kebudayaaan. Namun, masih dalam perdebatan
mengenai hubungannya dengan Belanda.
Pada dasarnya, isi dari Serat Wedhatama adalah cara untuk
membedakan mana orang yang berilmu dan mana yang tidak. Untuk mencapai ilmu
manunggal, terdapat 4 macam sembahyang, yaitu sembahyang raga, sembahyang
cipta, sembahyang jiwa dan sembahyang rasa. Masing-masing memiliki tingkatannya
sendiri, namun menurut saya pribadi hal ini sangat mirip dengan tingkatan
syariat-tarekat-hakikat-makrifat.
Ajaran sembahyang diatas sangat penting untuk mencapai
ilmu manunggal, terutama bagi mereka yang ingin mencari Tuhan. Tiap tingkatan
memiliki syarat masing-masing dan sebelum anda mendapatkan petunjuk Tuhan, anda
tidak akan sanggup naik tingkat. Pembersihan jiwa dan hati adalah hal yang
paling penting, terutama dalam mengekang hawa nafsu serta amarah. Sebelum mencapai
tahap hakekat (sembahyang jiwa), yaitu ada diantara sadar dan tidak sadar, anda
akan sanggup memasuki dunia lain, dan jika anda diperbolehkan maka anda akan
melihat tiga dunia berbeda. Namun, harus berhati-hati jikalau anda tidak
kembali ke raga.
Jikalau anda sudah mencapai tahap akhir makrifat
(sembahyang rasa), maka anda dapat melihat dunia ini dengan sudut pandang
berbeda, melihat bagaimana alam bekerja. Selain itu, anda sudah mulai bisa
mendengar suara yang berbisik dalam hati, maka ikutilah suara itu, terutama
yang menunjuk pada kebenaran.
Perlu diketahui bahwa tiap proses sangat sulit, dan jika
anda menuruti hawa nafsu maka anda akan gagal. Dan jikalau anda menemukan orang
yang dapat mencapai tingkatan ini, ikutilah dia, karena besar kemungkinan dia
termasuk orang-orang yang benar, dimana tirainya telat disingkapkan oleh Tuhan.
Dalam Kitab Jayabaya, orang-orang ini, yang berbicara serta berbuat benar,
diberikan gelar dewa.
0 comments:
Post a Comment