Disable Copying

Saturday, October 5, 2019

Surat untuk Ibu



Ibu adalah sosok yang paling kuat dalam hidupku. Walau berbagai masalah datang, dia yang paling bekerja keras. Ibu juga sangat sayang dengan anak-anaknya; bahkan berani mengambil resiko untuk mengasuh tiga anaknya sendirian saat bercerai dengan Bapak. Keyakinan yang kuat, pekerja keras, cerdas dan penyayang.. mungkin adalah empat kata yang cukup mewakili pribadi Ibu.

Ibu, banyak hal yang telah Ibu lalui. Banyak kejadian; kebahagiaan maupun kesedihan.. yang telah ibu rasa. Mungkin bagi orangtua, rasa sakit paling besar adalah ketika anak yang paling kita sayang malah membentak. Atau ketika kita, sebagai orangtua, melakukan kesalahan dan membuat anak kita marah atau kecewa, dimana kekecewaan anak itu lebih menyakiti kita. Akupun juga memiliki masa-masa dimana aku adalah anak yang paling melawan saat itu.. dan tiap kali aku mengingatnya, selalu ada rasa malu dan penyesalan dalam hati.

Ada masa-masa dimana aku marah dengan ibu, untuk hal sepele dan hal yang besar. Ada masa-masa dimana kita sering berdebat mengenai agama dan kita tidak kunjung menemukan kesepakatan dalam perdebatan itu. Namun dibalik semua itu, selalu ada rasa sayang dan rindu ketika kita sudah saling berjauhan.

Ibu, anakmu ini tidak memiliki prestasi hebat. Anakmu ini hanyalah seseorang dengan bakat biasa dan keahlian yang terbatas, tidak seperti adik-adikku yang jauh lebih berbakat dan hebat. Tapi percayalah walau aku seperti ini, aku telah mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari Tuhan. Dan percayalah, jika suatu saat nanti Ibu sudah tua dan anak-anakmu pergi berkelana, akulah yang akan menemani Ibu nanti. Biarlah adik-adikku yang mengubah dunia di luar sana.


Aku mungkin bukan anak yang sepenuhnya baik. Ada saat-saat dimana aku merepotkan, menyebalkan dan melawan. Aku harap di luar sana, tidak banyak anak yang bersikap sepertiku ini. Hormatilah orangtua, mereka yang mengasuhmu saat kamu kecil dan tidak berdaya dahulu. Aku juga memperhatikan, kebanyakan orang pada masa ini malah lebih tega kepada orang yang dia sayang ketimbang orang yang tidak mereka kenal. Jika suatu saat kalian seperti itu dan sudah cukup dewasa untuk menyadari kesalahan; maka berubahlah. Tidak ada kata terlambat untuk berubah, kecuali maut sudah mendatangi kalian. Jika kalian sulit untuk berubah, maka jangan pernah menyayangi siapapun dan anggap setiap orang sebagai orang asing; agar kalian berlaku sopan dan tidak menyakiti mereka. Namun jika hati kalian kotor dan tertutup, maka nasihat ini tidak akan berguna untuk kalian.

Dan cucilah kaki ibumu, paling tidak sekali seumur hidup. Niat dan lakukanlah dengan sungguh-sungguh karena itu adalah perbuatan yang sakral. Aku masih ingat dulu saat pertama kali melakukannya, aku sedikit malu dan gugup. Namun sekarang aku bersyukur karena telah melakukannya. Percayalah, kalian akan bangga dengan menghormati orangtuamu dan orangtuamu pun akan bangga memiliki anak yang mengasuh mereka di hari tua. Namun jika orangtua kalian menyuruh kepada berbuat kejahatan, tindakan asusila dan menyembah selain Allah, maka kalian diperbolehkan untuk melawan. Tolaklah mereka dengan cara yang baik dan jika kalian terusir, maka ingatlah bahwa bumi ini luas dan rezeki Allah itu berlimpah.

0 comments: