Disable Copying

Tuesday, August 4, 2015

Candi Arjuna

- Witnesses of History -
Oleh: Maulana Malik Fikri
Lokasi Candi Arjuna
Dalam waktu lain, kami mengunjungi Dieng dengan rombongan yang lebih besar. Kali ini dengan John, Claudia, Mas Erik, Mas Oyan, Mbak Miyos dan Mbak Endah. Setelah sukses melihat sunrise di Sikunir, kami langsung banting setir menuju kawasan Candi Arjuna. Kawasan Candi Arjuna lebih mirip seperti taman, dengan adanya berbagai pepohonan dan bunga. Lokasi ini penuh dengan wisatawan maupun penduduk lokal. Di sekitar lokasi ini juga terdapat semacam museum, namun kami tidak memasukinya.
Terlihat seperti adanya piring-piring besar terbuat dari batu
Candi-candi itu terletak di tanah datar, sepertinya diapit oleh perbukitan. Pemandangan disini begitu menyegarkan, ditambah adanya kabut yang mengitari kawasan perbukitan. Namun, tidak seperti di Prambanan yang candi-candinya mencapai ketinggian sekitar 41 meter, candi-candi disini berukuran relatif kecil, mungkin sekitar 3-4 meter dengan motif yang cukup berbeda dengan candi yang berada di Prambanan.
Candi Semar di Dieng
Terdapat empat macam candi yang sekilas terlihat, yaitu Candi Semar, Candi Arjuna, Candi Sembadra dan Candi Srikandi. Sebenarnya ada sekitar enam candi, namun dua candi lainnya berada di lokasi yang agak berjauhan. Dari hal yang saya amati, sepertinya candi-candi disini telah mengalami berbagai macam perbaikan, dari jaman dahulu hingga saat ini. Terlihat jelas akan kerentanan candi tersebut, terutama pada bagian dimana adanya semacam ukiran sesosok dewa atau manusia pada bagian samping candi, yang mulai hilang.
Masih terdapat pemberian sesajen oleh penduduk lokal
Selain itu, kepercayaan dan mitos masih sangat kuat di kalangan penduduk lokal. Kami masih menjumpai adanya sesajen yang ditaruh didalam candi tersebut. Selain itu, dikatakan bahwa tradisi pemotongan rambut gimbal juga melakukan semacam upacara disini. Mengenai kisah legenda maupun sejarah candi ini, saya tidak begitu mengetahuinya. Namun, melihat dari berbagai ukiran yang terdapat pada candi ini, sepertinya fungsi candi ini adalah sebagai tempat pemakaman. Sangat mungkin bahwa kawasan Dieng dahulunya merupakan wilayah suatu kerajaan, entah mandiri ataupun dibawah wewenang kerajaan yang lebih besar.
Ukiran gajah di candi-candi ini
Motif, atau mungkin panji, yang menjadi ciri khas dari candi ini adalah adanya ukiran dua kepala gajah di samping tempat masuk candi, serta semacam ukiran kepala harimau di bagian atas. Mungkin artikel khusus yang membahas mengenai candi-candi ini akan saya buat nanti. Yang jelas, candi-candi ini menjadi saksi sejarah menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Dieng. 
Sisi lain dari candi
Perjalanan kami disini cukup mengasyikkan. Berikut adalah berbagai foto yang kami dapat mengenai lokasi ini. Enjoy the ride guys!
Saya di salah satu candi di Dieng
Terdapat orang yang melakukan pertunjukkan tradisional
Candi Srikandi
Bunga yang terdapat di sekitar daerah ini
Tim perjalanan kali ini
Mbak Endah, Mbak Miyos dan Claudia
Bunga kecil nan indah di daerah sekitar
Foto dengan background pemandangan candi
Berfoto di taman sekitar
Taman di dekat Candi Arjuna
Bunga Dandelion di Dieng
Mas Oyan melompat tinggi
Salah satu candi di Dieng
Bagian alam bunga trompet
Bunga lain di daerah sekitar
Kumpulan bunga pada daerah ini
Candi Sembrada
Patung salah satu dewa yang mulai rusak

0 comments: