Disable Copying

Find it in Pantai Menganti!

A beach paradise full of unknown wonders :)

Waduk Mrica

Great photos, great pictures, great moments :)

@Banyumas

Look down there, there might be lives living in peace :)

Candi Prambanan

Indonesia's exclusive paradise for archeological adventures.

6th Sainsation

An exciting English Debate Competition in UNSOED Engineering Faculty!

Wednesday, May 6, 2015

Golden Sunrise Sikunir

- The Golden Sunrise -
Oleh: Maulana Malik Fikri
Sikunir Sunrise
Di sela-sela kehidupan kuliah, kami mendapatkan beberapa hari libur. Waktu itu kami manfaatkan untuk segera bersiap, jalan-jalan menuju Dieng. Dieng memiliki beberapa kawasan wisata yang menarik untuk dilihat, diantaranya adalah Gunung Prau, Kawah Sikidang dan Telaga Warna. Namun, kali ini kami ingin melihat sunrise Sikunir, yang cukup terkenal. Trip kali ini bersama John, Claudia, Mas Erik, Mas Oyan, Mbak Endah, dan Mbak Miyos. Kami menyewa mobil selama sehari, dan kami langsung bergegas ke Dieng.
Moon in Lake
Kami berangkat menuju rumah Mas Oyan di Dieng, dimana kami beristirahat sejenak sebelum berangkat menuju Sikunir pada jam 4 subuh. Pagi itu suasananya sangat dingin, sehingga kami harus memakai jaket. Sesampainya di Sikunir, kami disuguhi pemandangan menarik dari bulan purnama, dimana cahaya bulan tersebut di refleksikan dalam danau. Pemandangan tersebut hampir seperti pada film, namun karena keterbatasan kamera, kami tidak dapat mengambil foto yang cukup bagus untuk mengenang suasana tersebut.
Pemandangan gunung dan awan dan pohon
Mendaki sikunir tidak lama, mungkin sekitar 30 menit – 1 jam. Kami benar-benar beruntung, karena pada saat itu cuaca tidak mendung ataupun berkabut tebal, sehingga kami bisa melihat dengan jelas saat matahari berbentuk telur merah, dengan bersinarkan oranye – kuning yang menghiasi langit hitam – biru. Melihat sunrise memang pemandangan yang menarik, dan untuk pertama kalinya saya melihat betul mengenai “Golden Sunrise” Sikunir. Tentunya, kami tidak melewatkan kesempatan tersebut, untuk mengambil foto sebanyak-banyaknya.
View of Sunrays and Clouds
Di sekitar situ juga penuh dengan wisatawan lainnya. Beberapa ada yang datang melalui bus pariwisata, beberapa lainnya mendirikan kemah disana. Kami semua terpaku melihat sinar yang datang dari timur itu. Kabut, awan serta pegunungan sekitar mnghiasi foto-foto kami. Setelah puas berfoto, kami turun ke bawah. Dibawah, beberapa penduduk lokal sudah menunggu, dan mulai memainkan musik dengan alat-alat tradisional. Hal yang sangat bagus untuk menarik wisatawan, terutama yang berasal dari luar negeri.
Siluet Grup kali ini
Sekedar saran, bahwa harga-harga yang terdapat di pasar sekitar Sikunir terbilang sangat mahal. Tidak ada biaya masuk, maka jangan ragu untuk mengunjungi tempat wisata ini. Yang masih harus dikembangkan disini adalah sector kebersihan, terutama mengenai sampah. Namun, secara keseluruhan, tempat wisata ini sangat spesial dan indah. Foto-foto lain bisa kalian lihat dibawah ini. Enjoy!
Cloud, Silhoutte, Mountain
In the morning sun
My Wallpaper
Setelah Sunrise
Saat Masuk :D
At the Top!
Mas Erik's Style

Tuesday, May 5, 2015

Wisuda Mas Oyan & Mas Erik

Happiness of a Graduation
Oleh: Maulana Malik Fikri
Wajah bahagia Mas Oyan
Siapa yang tidak senang telah lulus melalui masa-masa kuliah? Itulah yang dihadapi Mas Erik dan Mas Oyan saat itu, yang sudah bersiap mengambil gelar sarjananya. Dari sini, saya mendoa’kan agar mereka diberi kehidupan yang baik, cepat meraih sukses serta menggapai mimpi masing-masing. Saya sudah lama mengenal Mas Erik dan Mas Oyan selama menjadi mahasiswa. Mereka adalah orang-orang koplak yang sangat enak untuk diajak bercanda, bermain dan belajar.
Masa kelulusan, dengan John dan Mas Oyan
Namun, perlu saya akui bahwa proses wisuda cukup sulit. Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, dan kita harus menyiapkan biaya untuk itu yang tentunya tidak sedikit. Belum lagi jika kita harus men-traktir teman kos maupun teman angkatan. Kemudian dibutuhkan peminjaman toga, dasi, topi dan sepatu. Setelah semua persiapan selesai, kita baru bisa bernafas lega.
Mas Erik dan Mbak Nida
Ketika datang hari wisuda itu, jangan lupa untuk sarapan. Karena kita tidak tahu kapan wisuda akan berakhir, dan biasanya di Unsoed mahasiswa teknik keluar paling akhir (saat itu selesai jam setengah 2). Proses seremoni wisuda biasanya cukup panjang, tergantung pada jumlah mahasiswa yang lulus saat itu. Namun, tetap saja melelahkan (dan membosankan) karena harus menunggu pidato yang cukup lama, berkat rektor, serta hawa panas karena menggunakan toga.
Mbak Gintha, Mas Oyan, Mas Fikri
Setelah seremoni tersebut selesai, kalian pasti akan berfoto, entah dengan teman maupun keluarga. Hal itu sudah hampir menjadi tradisi yang melekat dalam masyarakat. Berfoto ria memang sangat menarik, karena kita dapat mengabadikan momen wisuda dengan berbagai orang. Selain itu, kita akan mendapatkan ucapan selamat dari banyak orang. Keluarga dan pacar kita biasanya akan datang untuk melihat proses wisudaan, memberikan selamat dan berfoto. Tentunya kita akan merasakan kebahagiaan di hari itu.
Kerjaan sambil menunggu wisudawan
Saya rasa cukup sekian cerita wisuda kali ini. Kurang lebih seperti itulah masa wisuda Mas Erik dan Mas Oyan. Meski begitu, saat ini mereka sedang menghadapi masa kehidupan yang lebih sulit, yaitu mencari kerja. Kemudian mungkin mereka akan menikah dan membuat keluarga sendiri. Atau menjadi pengangguran. Apapun itu, saya yakin mereka sedang melakukan yang terbaik dalam kehidupan mereka masing-masing. Dibawah ini ada lebih banyak foto lainnya. Enjoy!
Claudia dan Mas Oyan
Mas Fikri dan Mas Oyan
Mas Erik dan Mbak Nida (2)

Monday, May 4, 2015

Makrab Perhimagi Regional Jawa Timur 2015

The Compliments of Gathering
Oleh: Maulana Malik Fikri
Makrab Perhimagi di Baturraden
Selepas dari menyelesaikan acara puncak PDB, saya menunda kepulangan saya ke Solo untuk membantu menjadi salah satu panitia makrab perhimagi. Makrab, atau malam keakraban, adalah suatu kegiatan dimana kita saling mengenal sesama mahasiswa geologi. Acara ini dilaksanakan selama satu hari satu malam, pada tanggal 24 – 25 Januari dan bertempat di kawasan wisata alam Baturraden. Persiapan kami dalam melaksanakan acara ini tergolong buru-buru, karena bertepatan dengan beberapa hari selesai puncak dan adanya persiapan KL bagi kakak angkatan. Selain itu, masa liburan menjadi hal yang cukup menggiurkan bagi para mahasiswa. Namun, kami dapat menyelesaikan acara ini dengan baik.
Photo Booth dengan mahasiswa perguruan tinggi lainnya
Panitia menjadi penanggung jawab terhadap keselamatan peserta, transportasi selama kegiatan, dan makanan. Kami menunggu peserta hingga sekitar jam 6 sore, kemudian menjemput mereka dari terminal maupun stasiun di Purwokerto. Malamnya, kami mengadakan makan bersama, bermain musik dan bernyanyi. Dari kegiatan ini kami mendapatkan teman serta kenalan baru mahasiswa teknik geologi dari perguruan tinggi lainnya.
Adanya taman buah naga di lokasi penginapan
Keesokan harinya, kami mengambil beberapa foto bersama, karena disediakan photo booth. Setelah cukup puas berfoto, kamipun segera pergi menuju Pancoran Tujuh untuk berwisata sekaligus belajar mengenai manifestasi panas atau geothermal. Dalam acara ini, kami mengundang Pak Sachrul untuk menjadi pembicara. Setelah melewati sesi diskusi dan tanya jawab dengan Pak Sachrul, kami mulai menuju tempat wisata lainnya, namun saya tidak ikut. Tiba-tiba, terjadi hujan rintik, yang diikuti dengan hujan lebat. Kami terpaksa harus berhenti sejenak, namun karena hujan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda akan berhenti, maka kami menembus hujan. Saat itu saya harus segera pulang ke Solo, karena itu saya ijin pulang duluan.
Pancoran Tujuh di Baturraden
Mungkin ini adalah pertama kalinya saya akhirnya bisa berkontribusi dalam kegiatan himpunan. Saya mendapatkan pengalaman menarik dari perjalanan ini. Berikutnya, saya berencana untuk menjadi panitia diesnat dalam geologi. Beberapa foto menarik lainnya dapat kalian nikmati di bawah ini. Enjoy! 
Foto bersama dengan teman pada acara ini
Pohon buah naga yang jelas terlihat disini
Buah naga yang tumbuh di daerah ini
Adanya buah labu yang ditumbuhkan di lokasi
Semacam bunga berbentuk love
Saya saat berada di lokasi Pancoran Tujuh Baturraden
Manifestasi Panas Bumi di Baturraden
Adanya Belalang dengan warna unik di lokasi penginapan

Kawah Sikidang

Gaze Beyond the Legend of Nature
Oleh: Maulana Malik Fikri
Kristal Sulfur
Yah, kalau jalan-jalan ke Dieng, kawah sikidang ini biasanya adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Hal yang pasti dijumpai adalah keindahan alamnya yang terdapat di sekitar kawah ini, dari belerang hingga bebatuannya. Disini anda dapat berfoto dengan background yang menarik, karena itu orang-orang lokal mulai mencari keuntungan dengan adanya tempat wisata ini. Ada yang menawarkan jasa foto, peminjaman kuda, hingga berjualan oleh-oleh di pasar yang tidak jauh dari tempat tersebut. Namun, perlu adanya tindak perlindungan tempat wisata dari sampah, yang banyak berserakan. Seharusnya orang Indonesia mulai membenahi diri agar tidak membuang sampah sembarangan.
Pemandangan sekitar Kawah Sikidang
Oya, terdapat beberapa catatan dan legenda mengenai daerah ini. Berikut adalah legendanya:
Kawah Sikidang terletak di wilayah kecamatan Batur, kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Nama Sikidang berasal dari legenda seorang raja bernama Kidang Garungan yang memiliki kepala berbentuk kidang (rusa). Raja tersebut hendak meminang Ratu Shinta Dewi yang terkenal akan kecantikannya. Namun, ratu tersebut menolak secara halus. Dia memberikan syarat agar dibuatkan sumur yang dalam. Saat sang raja telah menyelesaikan sumur, Ratu bersama para pengawalnya mengubur Raja Kidang Garungan yang masih berada di dasar sumur. Raja yang marah berusaha keluar dari dalam tanah. Kekuatannya mengakibatkan bumi bergetar dan keluarnya uap serta air panas yang berpindah-pindah layaknya seekor kidang (rusa) yang melompat-lompat. Dalam kemarahannya, Raja Kidang Garungan mengutuk sang Ratu, bahwa semua keturunannya akan berambut gimbal.
Salah satu objek menarik disini :D
Potensi Kawah Sikidang:
Area Kawah Sikidang termasuk dalam daerah prospek panas bumi. Energy panas bumi merupakan salah satu sumber energi ramah lingkungan yang memanfaatkan panas dari air panas dan uap panas agar menggerakkan turbin listrik. Berdasarkan penelitian, diperkirakan area Kawah Sikidang memiliki potensi panas bumi mencapat 175 MW. Disamping itu, area Kawah Sikidang juga memliki potensi negatif berupa bahaya gas beracun seperti gas belerang dan bahaya uap-air panas.
Saya saat berada di kawah ini.
Terdapat cukup banyak hal yang bisa kalian temukan di kawah ini, terutama jika ingin mengambil foto mengenai unsur sulfur. Menarik? Silakan kunjungi Kawah Sikidang. :) ....... dan silakan nikmati foto lainnya dibawah ini!
Endapan gas sulfur!
Mas Erik dengan gas-gas kawah
Rangkaian kristal sulfur!
Saya, gas, dan sulfur itu.. :D