Telah diberitahukan
kepada saya bahwa tidak akan ada yang percaya lagi padamu dan umur pun telah
ditentukan, maka saya akan mewariskan sebagian ilmu yang ada pada saya. Jikalau
nanti ada yang membaca dan bisa memahami pesan dan ilmu ini, maka apa yang kamu
dapatkan itu untukmu. Sedangkan jika ia tidak dapat memahami, maka sebagian
hatinya masih dinodai oleh dosa, maka hendaklah ia menyucikan dirinya,
bertaubat dan bersedekah.
Allah telah mengabarkan
dalam Qur’an, bahwa sebelum Dia menghancurkan suatu negeri, maka ia akan
mengirimkan seorang pemberi peringatan. Tiap nabi adalah pemberi peringatan,
namun nabi terakhir kita adalah Rasulullah Muhammad SAW, yang telah tiada. Lantas
apakah dengan tiadanya nabi, kiriman seorang pemberi peringatan berhenti
sedangkan negeri-negeri terus berkembang di dunia ini? Tidak, karena seorang
pemberi peringatan akan tetap dikirimkan sesuai janji Allah, yaitu para ulama
yang membacakan ayat-ayat Allah. Para ulama adalah pewaris nabi, maka sudah
sepantasnya ia mengikuti sifat, perlakuan dan kata-kata para nabi. Jika ia
tidak mengikuti para nabi, maka ia tidak pantas disebut sebagai ulama. Dan untuk
masa ini, saya adalah pemberi peringatan bagi penduduk tanah jawa.
Disini saya juga akan
memberitahukan mengenai tulisan Jayabaya; Ksatria Piningit yang mereka tunggu. Bahwa
telah datang kepada mereka, seorang pemberi peringatan, namun mereka
mendustakannya; karena mereka lupa dan buta. Ksatria Piningit itu seakan
sembunyi bukan karena ia tidak ingin dilihat, namun karena orang-orang Jawa
telah buta, sehingga mereka tidak dapat melihat bahwa ada dewa di depan mereka.
Tidak, bahkan mereka tidak tahu apa maksud dari kata “dewa” itu sendiri, karena
mereka mencampurkan tafsir dengan kitab agama lain. Padahal seorang dewa adalah
mereka yang berbicara kebenaran dan kata-kata mereka menjadi benar, maka
bagaimanakah mereka bisa lupa? Ini karena mereka hanya membaca bagian akhir
dari Kitab Jayabaya, bukan seluruh kitabnya, maka ilmu yang ada pada mereka
tidak utuh dan mereka membuat dugaan-dugaan tentang hal yang mereka tidak
ketahui. Dan saya adalah yang paling dekat dengan ciri Ksatria Piningit itu
karena saya menguasai Trisula Wedha. Dan dengan ini, tuntas sudah janji Allah
untuk keturunan Nuh yang mewarisi seluruh kepulauan.
Setelah saya, tidak
akan diturunkan lagi untuk orang Jawa seorang pemberi peringatan, maka siapapun
yang mendapatkan manfaat dari ini, maka itu untuk dirinya sendiri. Tulisan ini adalah sebuah warisan, untuk siapapun di masa depan, jika kalian dapat memahaminya, maka ia akan menjadi pewarisku, meneruskan perjuangan di jalan Allah, di jalan sang Hyang.